the short story of me

Benerkah blog di Indonesia berkembang? Ini adalah pertanyaan sederhana yang kalau ditanyakan pasti jawabannya YA!. Dari mana tahunya? Ya pastilah, sederhana aja kan kalo liat peserta waktu Pesta Blogger 2008 tahun kemarin aja udah jelas tuh. Katanya sih tambah banyak yang ikut. Bener ngak? Dari data panitia peserta yang datang sekitar 1.500 orang mewakili komunitas-komunitas blogger maupun perorangan.

Nah kalau dilihat pertumbuhan blog, maka secara sederhana sebenarnya dapat dilihat dari pesatnya jumlah pengakses internet di Indonesia. Nah bagaimana dengan perkembangan blog di Indonesia?

Dari keliling-keliling, mari kita lihat pelan-pelan apa yang terjadi saat Pesta Blogger 2007 yang diadakan tanggal 27 Oktober 2007 di Blitz Megaplex, Grand Indonesia. Saat itu diperkirakan jumlah blogger Indonesia itu kan sekitar 130-150 ribu orang menurut Bang Enda Nasution. Nah pada tanggal 6 Januari 2008, dari blog ayongeblog.com tercatat bahwa di Blogger.com 180.000 belum lagi di wordpress.com, wordpress.org yang dihosting sendiri, diperkirakan mencapai 250.000 blog.

Lalu apa resolusi tahun 2008? Targetnya mencapai 1 juta blog. Mungkinkah? Dengan berbagai program yang dikerjakan diantaranya ajakan untuk ayongeblog. Juga ajakan kepada para blogger untuk memasang banner “ayongeblog “. Lalu apa yang terjadi di Pesta Blogger 2008? Dengan lebih dari 1.500 orang yang hadir maka diperkirakan jumlah blog sudah mencapai 1 juta. Benarkah?

Hari ini tanggal 9 Januari 2009, saat saya membuat postingan ini, iseng-iseng juga mau melihat ada berapa sih blog di blogger.com (http://www.blogger.com/profile-find.g?t=l&loc0=ID=indonesia) ternyata sudah bergeser di angka 564.000 blog.

Luaaarrr biasa!!!! Apa artinya? Kurang lebih1 tahun terjadi peningkatan lebih dari 3 kali. Ini baru yang di blogger.com. Ya sudah, saya percaya pasti sudah mencapai 1 juta.

Lalu bagaimana efek dari UU-ITE yang sudah disahkan? Setelah pemerintah mengharamkan situs pornografi, jumlah pengakses situs esek-esek di warnet menjadi berkurang. Pemilik warnet kesulitan memblokir situs porno. “Situs porno begitu banyak dan kami tidak tahu cara memblokirnya,” ujar Fauzan, salah satu pengelola jasa Internet Menurut Fauzan, ia tidak bisa melarang pengunjung membuka situs pornografi. Setiap hari warnetnya dikunjungi 80-100 orang. Pengunjung yang membuka situs porno biasanya datang setelah pukul 8 malam. “Kami tidak mungkin mengawasi semuanya,” katanya. Data yang ada sekitar 800 situs porno sudah diblokir, dengan software yang bekerja otomatis. Pelanggan sempat menanyakan tersedianya situs porno di warnetnya. Mereka hanya sebentar berada di warnetnya. Sementara biasanya pengakses bisa menghabiskan sekitar Rp 10 ribu, sekarang cuma Rp 5.000. “Pelanggan lebih cepat keluar (dari bilik) daripada sebelumnya,” ujar Wiwit.

Tapi di warnet Google.Net di Jalan Kartini, Solo, jumlah pengakses Internet, khususnya pada malam hari, tidak berkurang. “Wah, nggak tuh, biasa-biasa saja,” ujar Santi, operator di warnet tersebut. Kepolisian Kota Surakarta menyatakan telah menggelar razia terhadap warnet yang membiarkan pelanggannya membuka situs porno. Tapi anggota polisi yang tak mau disebut namanya ini menolak memberikan keterangan lebih jauh. Upaya pemerintah memberikan peranti lunak untuk memblokir situs porno tidak akan berhasil 100 persen. Dinamika pertumbuhan situs itu tinggi sekali. Misalnya, ada situs A terdeteksi peranti itu, kemudian diblokir. Pemilik situs tak tinggal diam. “Dengan tanpa mengubah isinya, si pemilik situs A mengubah situsnya menjadi situs B,” tuturnya.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BLOG