the short story of me

Rasa penyesalan yang harus aku keluarkan setelah mendengar kabar yang seharusnya tidak aku dengar karena sangat membuat siapapun akan merasa bersedih.
Hari lebaran yang seharusnya menjadi suatu momen ntuk menghapus semua salah dan dosa kepada setiap orang malah menjadikan salah dan dosa bertambah,pertengkaran yang berawal dari sebuah gurauan kecil menjadikan besar dan berakibat pada suatu penyesalan.
lebaran sudah dua hari yang lalu,malam hari ada sebuah sms masuk......aku kira dari seorang teman yang sengaja mengirimkan untuk sekedar mengucapkan minal aidin wal faidzin tapi setelah aku buka bukan ucapan itu yang keluar,sebuah nomor baru ,malah sebuah guyonan yang membuatku harus melayani gurauannya,tak henti-hentinya dia terus mengirimkan kata-kata gurauannya lewat sms.dia membuatku semakin penasaran dan terus mencari tahu siapa dia.akhirnya pada suatu hal puncak yang harus otak dan kesabarannku harus memaki-maki dia.karena dia mengirimkan kata-kata yang berbahas inggris dan sok gaya inggris.dia semakin menjadi-jadi dengan gurauannya sedangkan aku tak suka dengan guraunnya.aku memutuskan untuk tidak melanjutkan pertengkarannku dengan dia lewat sms.aku matikan saja hapeku.tapi dia merupakan seorang yang tidak pernah menyerah untuk terus mengirimkan sms padaku.berselang beberapa hari dia balik memeki-maki aku,bikin aku tambah jengel dan sebal.akhirnya dia merasa apa ga tau pasti,dia memutuskan untuk memberitahukan namanya padaku meskipun tidak secara langsung.ddia hanya memeberiku klue tapi aku tahu siapa dia.dia memeinta maaf,maksud hati tidak ingin membuatku marah hanya sekedar menyambung silatuhrahmi yang putus karena udah lama tidak bertatap muka karena kesibukan masing-masing.satu hal yang membuatku merasa bersalah sekali dia menceritakan jika ayahnya meninggal dunia,aku tidak bisa kerumahnya..hanya bisa menguapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya